TAKALAR,BKM.FAJAR.CO.ID--Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) turut serta dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui pelaksanaan Bentuk Kegiatan Pembelajaran–Proyek Kemanusiaan (BKP-PK) yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar pada periode 2024/2025.
Kegiatan ini mengusung tema “Merawat Rasa, Menumbuhkan Asa” yang bertujuan untuk mendampingi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengenali, menerima, dan mengekspresikan perasaan secara sehat dan konstruktif. Salah satu program dalam proyek ini yaitu “Tabung Emosi”, sebuah kegiatan harian yang mendorong para WBP untuk menuliskan emosi yang mereka rasakan ke dalam selembar kertas, lalu memasukkannya ke dalam wadah berupa amplop yang telah disediakan oleh tim mahasiswa.
Kegiatan Tabung Emosi dilaksanakan selama sepekan penuh, mulai Senin (05/05/2025) hingga Minggu (11/05/2025) dengan pendampingan rutin setiap hari oleh mahasiswa pelaksana dan bimbingan langsung dari mentor mitra. Upaya ini bertujuan agar memastikan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan arahan yang telah diberikan pada warga binaan dan tetap sesuai dengan etika dalam bekerja di lingkungan pemasyarakatan.
Kolaborasi yang erat antara mahasiswa BKP-PK Psikologi UNM dan pihak Lapas Kelas IIB Takalar memungkinkan pelaksanaan program berjalan dengan baik. Kehadiran mahasiswa turut memberikan ruang aman bagi WBP untuk menyuarakan emosinya, yang selama ini mungkin terpendam.
Kepala Lapas Kelas IIB Takalar, Mansur, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan dedikasi para mahasiswa. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena selaras dengan komitmen kami dalam membina WBP, tidak hanya secara hukum dan disiplin, tetapi juga dari sisi mental dan emosional. Kehadiran mahasiswa memberi warna baru dalam proses pembinaan,” Ujarnya, Rabu (14/5/2025).
Salah satu WBP juga turut menyampaikan kesan terhadap kegiatan ini, “Saya merasa lebih tenang setiap kali menulis isi hati saya. Biasanya saya pendam semua, tapi sekarang rasanya lebih ringan. Saya jadi sadar kalau perasaan juga penting untuk diungkapkan, bukan disimpan terus,” ungkapnya.