Begitupun yang diungkapkan Jumriah 54 tahun saksi mata tewasnya pembantu Ahmadi.Dimana sebelum kejadian itu, pembantu Ahmadi diganti oleh adiknya karena sakit dan adiknya ini pergi minta izin ke ibu Jumriah yang biasa juga datang mengasuh anak Jumriah yang masih bayi.
"Ia izin bahwa ingin gantikan kakaknya yang sedang sakit. Setelah hampir magrib adik pembantu itu belum pulang-pulang, akhirnya ibu pembantu itu mencari anaknya,sebab biasa nya sebelum magrib sudah ada di rumahnya,ujarnya.
Akhirnya ibu Jumriah dan ibu pembantu berinisiatif mencari anaknya dan mendatangi rumah Ahmadi saat waktu magrib dan mereka melihat rumah Ahmadi sepi dan mengintip di pintu ternyata mereka sangat terkejut melihat banyak darah berceceran di lantai. Akhirnya mereka memanggil warga sekitarnya serta polisi ternyata ada pembunuhan dan salah satu korban adalah adik pembantu itu, ujar Jumriah.
Kesaksian juga datang dari Ria Amir 52 tahun, ia melihat tujuh mayat di depan ruang tamu, dari mayat tersebut ada dibuang di sumur yaitu anak Ahmadi satu orang perempuan, istri Ahmadi dan Ahmadi sendiri.Sedangkan anak sulungnya perempuan ditemukan di atas kamar lantai 2, sedangkan pembantunya ditemukan tewas di kamar mandi, sedang dua anak laki laki Ahmadi lditemukan di sumur rumah sebelahnya yang
"Ketujuh korban dibawa polisi ke rumah sakit untuk divisum.Kejadian pembunuhan itu sekira pukul 10 .00 Wita dan penemuan korban sekitar waktu sore menjelang magrib,"jelas Ria.
Saksi mata lainnya bernama Asriani 43 tahun warga Jalan Karunrung 43 tahun.Ia sempat menyaksikan saat reka ulang yang dilakukan aparat kepolisian. Bahkan ada seorang anak terkena peluru nyasar dan ketika itu warga langsung spontan kaget dan ketakutan.(*)