MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID— Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) III Sulampua menyelenggarakan Halal Bihalal bersama perbankan se-Sulsel di Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan BI Sulsel, Selasa (22/4).
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan OJK, Kementerian Keuangan, dan pimpinan lembaga jasa keuangan dari berbagai wilayah di Sulsel.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menekankan bahwa acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga momen penting untuk mempererat sinergi dalam memperkuat transformasi digital sistem keuangan di daerah.
“Halal bihalal ini menjadi simbol kolaborasi nyata dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030,” ujar Rizki dalam sambutannya.
Ia menyampaikan tiga poin utama yang menjadi fokus Bank Indonesia dalam transformasi keuangan digital di Sulawesi Selatan.
Pertama, pertumbuhan positif QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Hingga Februari 2025, volume transaksi QRIS di Sulsel mencapai 7,87 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp967,3 miliar. Ini menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 134,42% (yoy) untuk volume dan 111,46% (yoy) untuk nominal transaksi.
“Capaian ini tidak terlepas dari kontribusi aktif perbankan dalam mengedukasi masyarakat serta mendorong adopsi transaksi digital di Sulawesi Selatan,” jelas Rizki.
Kedua, pengenalan inovasi terbaru QRIS Tap—fitur berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan transaksi hanya dengan satu sentuhan antar perangkat. Fitur ini dianggap sangat cocok untuk sektor transportasi, parkir, ritel, hingga layanan publik.
“Dengan QRIS Tap, masyarakat dapat melakukan transaksi secara cepat dan praktis, tanpa perlu memindai kode QR,” ujarnya.
Ketiga, potensi besar penerapan QRIS Tap secara luas di Sulsel, mengingat tingginya populasi muda, penetrasi smartphone, dan jumlah pelaku UMKM yang signifikan.