"Sekarang ada program ketahanan pangan dan bibit unggul. Jangan sampai lahannya hanya jadi sarang atau tempat berkembang biak babi hutan. Kita sayangkan, kita tidak inginkan seperti itu," ungkapnya.
Bupati yang dikenal kurang cerita banyak bekerja ini, menyebutkan, pemerintah daerah bersama pemerintah desa sudah memetakan lahan yang tidak produktif.
"Setiap tahun Pemkab Bulukumba akan menaikkan pajaknya bagi lahan yang tidak diolah. Jadi ini untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pemerintah," tambah Andi Utta.
"Pemerintah daerah juga siap membantu 20 hektar lahan pertanian di semua desa untuk landclearing atau pembersihan lahan. Lahannya dibongkar, diangkat akarnya, pohonnya diganti. Kita kerja sama pemerintah desa tentang komoditi apa yang pas untuk lahan itu, supaya nilai pekonominya bisa lebih tinggi," kata Andi Utta.
Dia mengaku sektor pertanian dan kelautan sangat berkontribusi dalam mengangkat Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Bulukumba, terutama adanya irigasi pracetak pertanian dan rumpon di perikanan-kelautan.
"Kita juga bersyukur sekarang karena TNI-Polri ikut menyukseskan program ketahanan pangan," kata Andi Utta.
Untuk diketahui, Andi Utta di periode keduanya ini mendorong kemandirian daerah dan kemandirian desa melalui pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Menurutnya daerah tidak boleh tergantung terus menerus kepada pemerintah pusat untuk membiayai daerah melalui anggaran dana transfer pusat.(ful)