Direktur Umum PDAM Makassar, Indira Mulyasari Paramastuti, menyatakan pihaknya berkomitmen memperluas jangkauan layanan. “Kami terus melakukan pemetaan kebutuhan dan perbaikan infrastruktur. Tahun ini, target kami menambah jaringan pipa di wilayah yang masih minim akses,” jelasnya.
Di bulan Ramadan, PDAM juga memberikan fasilitas khusus, seperti penggratisan air bersih untuk masjid dan promo pemasangan baru dengan cicilan empat kali. “Ini bentuk dukungan kami agar masyarakat lebih mudah mengakses air bersih, sekaligus mengurangi ketergantungan pada air tanah,” imbuhnya.
Dr. Hari Sip, S.H., M.H., M.Si., akademisi yang hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. “PDAM perlu didukung dengan anggaran memadai dan pengawasan partisipatif dari warga. Edukasi seperti sosialisasi ini harus rutin dilakukan agar masyarakat melek haknya,” paparnya.
Warga yang hadir menyambut positif dialog terbuka ini. “Selama ini kami kesulitan air bersih, terutama di musim kemarau. Semoga setelah sosialisasi, ada tindak lanjut konkret,” ujar Suryadi, salah satu peserta dari Kelurahan Tamalanrea Indah.
Dengan adanya koordinasi intensif antara DPRD dan PDAM, diharapkan masalah distribusi air bersih di Tamalanrea dan Biringkanaya segera menemui titik terang. Langkah revisi Perda PDAM juga dinilai sebagai momentum untuk memperkuat layanan publik yang berkeadilan.(*)