MAKASSAR,BKM.FAJAR.CO.ID--Kota Makassar kembali dipercayakan menjadi tuan rumah penyelenggaraan hajatan nasional bertajuk "Sidang Majelis Sinode Gereja Kibaid (Kerapatan Injil Bangsa Indonesia) Tahun 2025" yang diagendakan berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai Senin (10/3/2025) hingga Kamis (13/3/2025) di Hotel M-Regency Jl. Daeng Tompo No.8 Makassar.
Gawe organisasi keagamaan yang mengusung tema "Memupuk Ladang Allah (Lukas 13 : 8-9)" ini diikuti sekitar 200 peserta yang merupakan utusan dari 48 Klasis tersebar pada 27 provinsi di Indonesia. Peserta sidang terdiri atas perwakilan BPMS, BPP, BPPG, Ketua-Ketua Klasis, Ketua STT Kibaid, utusan-utusan Klasis hingga non Klasis.
Sidang Majelis Sinode Gereja Kibaid Tahun 2025 ini diawali dengan pelaksanaan ibadah yang berlangsung khidmat dan kemudian dibuka secara resmi oleh Ketua Sinode Gereja Kibaid, Pdt. Yulianus Tandirerung, M.Div. Selanjutnya persidangan mendengar dan membahas laporan pertanggung jawaban dari BPMS, BPP dan BPPG.
Ditemui di sela-sela acara persidangan hari ketiga, Rabu (12/3/2025), Ketua Sinode Gereja Kibaid, Pdt. Yulianus Tandirerung, M.Div kepada media ini menyampaikan, Sidang Majelis Sinode Gereja Kibaid dilaksanakan setiap tahunnya. Kali ini, selain laporan pertanggung jawaban BPMS, BPP dan BPPG, juga dibahas program kerja dan APBG untuk tahun 2025 serta Amandemen Peraturan Gereja Kibaid.
Menurutnya lagi, sesi persidangan yang paling menarik adalah saat membahas berbagai persoalan dan usulan-usulan maupun masukan-masukan dari klasis-klasis di 27 provinsi. Karena tentunya permasalahan yang dialami oleh klasis-klasis di setiap daerah dipastikan berbeda-beda dan bersama-sama dicarikan solusi terbaik mengatasi kesemua itu.
"Karena Indonesia ini multi etnis, maka masalah yang dialami klasis di Papua tentunya berbeda dengan problema yang dihadapi klasis di Kalimantan. Jadi dalam persidangan ini kita bersama-sama mencarikan aolusi terbaik untuk menyelesaikannya. Dan yang terpenting bagaimana pemerintah di daerah masing-masing bisa bersinergi dengan gereja yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Mengakhiri keterangannya, Pdt. Yulianus Tandirerung mengakui saat ini jangkauan pelayanan Gereja Kibaid sudah mencapai 27 provinsi di Indonesia. "Nah, sesuai dengan namanya, Gereja Kibaid -- Kerapatan Injil Bangsa Indonesia -- maka kami ingin menjangkau seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk memberitakan Kabar Baik (Shalom) bagi setiap orang," tandasnya.