Contohnya, rute dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju pusat kota Jl. A. P . Pettarani yang apabila ditempuh melalui jalan arteri
memakan waktu 57 menit dengan jalan tol dapat ditempuh hanya dalam waktu 23 menit.
Hal ini memberikan dampak positif terhadap efisiensi perjalanan, distribusi logistik serta menurunkan
tingkat kemacetan.
Pengembangan infrastruktur semakin diperkuat dengan pembukaan akses tol sepanjang 3,2 km menuju Makassar New Port yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2024.
Akses tol ini tidak hanya memperlancar arus ekspor-impor—dengan waktu distribusi barang dari dan ke
pelabuhan berkurang hingga 30% tetapi juga membuka peluang investasi baru di kawasan Indonesia
Timur.
Peningkatan aksesibilitas ini turut didukung oleh data dari BPS Provinsi Sulawesi Selatan, yang mencatat kenaikan jumlah wisatawan di sekitar Makassar hingga 18% per tahun.
Inovasi digital turut diintegrasikan melalui aplikasi NITA (Nusantara Infrastructure Toll Apps) yang
telah meningkatkan efisiensi serta meningkatkan pelayanan kepada pengguna.
Aplikasi ini
memfasilitasi transaksi non-tunai, monitoring kondisi jalan secara real time, pengecekan saldo, serta top up uang elektronik.
Program undian menarik juga diluncurkan, di mana pada tahap awal setiap
bulan terdapat 20 pemenang yang mendapatkan kartu uang elektronik senilai Rp200.000 dan 20
pemenang lainnya memperoleh voucher top up Flazz BCA senilai Rp150.000.
Selain inovasi digital, Pengelola Jalan Tol Makassar juga menyediakan berbagai layanan pendukung
untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna.
Layanan tersebut meliputi fasilitas derek
gratis untuk mengatasi kendala kendaraan, emergency respon team yang siap tanggap 24 jam, sentral
komunikasi yang memantau kondisi jalan tol selama 24 jam, serta posko top up untuk memudahkan
pengendara melakukan transaksi non-tunai. (rhm)