“Parnert, yang namanya perintah shalat itu saya kira memang harus dipaksa-paksa dulu nanti juga kalau sudah terbiasa dan merasakan nikmatnya shalat berjamaah justru malah menjadi rutinitas keseharian. Tidak nikmat rasanya kalau shalat tidak berjamaah. Karena kalau tidak dipaksa-paksa sedikit lalu kapan sadarnya?. Sementara waktu terus bergulir dan manfaat shalat berjamaah sangat baik," jelas Irwan.
Dia menambahkan, edaran bupati bukanlah sesuatu yang negatif tetapi bagaimana ia membiasakan para pegawai untuk lebih disiplin, tidak hanya disiplin bekerja dan taat kepada pimpinannya tapi juga harus taat dan disiplin menghadap Allah SWT.
“Karena sebagian orang sekarang ini kelihatannya sudah lebih takut dengan pimpinannya dari pada Allah Taala. Padahal Allah lah, sang pemilik semesta yang menciptakan sehingga harus lebih takut kepadanya. Jadi prinsipnya memang harus begitu, itu akan lebih baik, karena siapa lagi yang bisa mengingatkan kalau bukan atasan kita,” tambahnya.
Menurut Muhammad Irwan, tidak semua pemimpin muslim mau mengurusi persoalan shalat berjamaah. Justru sangat luar biasa seruan Bupati di Luwu Timur ini sebagai pemimpin bisa dan berkenan mengurusi shalatnya para pegawai.
“Luar biasa ini, jarang sekali kita menemukan pejabat muslim bisa dan mau mengurusi sampai urusan shalat pegawainya. Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah bersabda, 'Shalat jamaah lebih baik dari pada shalat sendirian dengan pahala 27 derajat," tambahnya.
Dihadis lain Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Hadis ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan ad-Daruqutni bahwa sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” jelas Muhammad Irwan.
Sekedar diketahui, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam mengeluarkan surat edaran pertama di kepemimpinannya yakni edaran shalat berjamaah di masjid bagi umat muslim kepada para ASN, P3K, pegawai outsourching, aparat desa, pimpinan perusahaan daerah, pimpinan perusahaan swasta dan tokoh agama Islam se Kabupaten Luwu Timur. (*)
