Lanjut Ismail, siklus usaha di area Pasar Makale menjadi terbatas bahkan beberapa pengusaha dan pekerja kehilangan mata pencaharian.
Selanjutnya pekerja menjadi kehilangan mata pencaharian untuk menafkahi keluarga mereka, sehingga jumlah pengangguran di Tana Toraja ini semakin bertambah.
Kami memohon beberapa point aspirasi HPWMM menjadi perhatian anggota DPRD Tana Toraja ditindaklanjuti diantaranya jam operasional yang dibatasi hingga pukul 20.00 Wita menjadi pukul 23.00 Wita.
Kemudian pembatasan pekerja hanya satu orang ditambah lebih dari satu demi kelancaran aktifitas usaha kami. Pembatasan pekerja kami berharap dibahas agar tidak menyulitkan sebagai pejuang keluarga, kata Ismail.
Terpisah ketua komisi satu Semuel Pali jelaskan, fenomena dipasar jadi atensi anggota dewan. DPRD Tana Toraja bersama unit kerja Pemda terus melakukan pengawasan demi terciptanya kondusifitas perekonomian di Pasar Makale dan tidak lagi menimbulkan keresahan, singkat Semuel Pali (agus).
