“Kami menyiapkan skema Regular Alternatif Emergency (RAE) Supply untuk distribusi BBM dan LPG apabila terjadi kondisi darurat seperti bencana banjir ini. Sebagian Load Order (LO) dari Integrated Terminal (IT) Makassar untuk wilayah Pangkep dan Bone telah dialihkan ke Fuel Terminal (FT) Parepare,” ungkap Fahrougi.
Banjir yang melanda sejak 11 Februari 2025 berdampak pada akses distribusi energi, termasuk mobil tangki (MT) dan skid tank (ST) yang menghadapi medan sulit dalam menyalurkan BBM dan LPG. Namun, melalui koordinasi intensif dengan BPBD setempat dan pihak berwajib, Pertamina memastikan armada tetap beroperasi dengan mengutamakan keselamatan.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, meskipun dalam kondisi sulit. Seluruh proses distribusi dilakukan dengan tetap mematuhi standar keselamatan, sehingga masyarakat dapat memperoleh BBM dan LPG dengan kualitas terbaik,” tambah Fahrougi.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan membeli BBM serta LPG sesuai kebutuhan. (rhm)