Wakapolsek pun memaparkan kronologi kejadian hingga korban ditemukan sepupu korban di dalam rumah korban yang fisiknya semi permanen tersebut.
Dari keterangan Muliati Dg Baji, sepupu korban sekaligus saksi, kata AKP Muh Ali, korban awalnya diduga akan melakukan salat dzuhur.
Sebab menurut Muliati Dg Baji, sesaat sebelum kejadian sekitar pukul 12.30 Wita, dia melihat korban Darwis Dg Cambang baru pulang dari tempat kerja kemudian masuk ke dalam rumahnya untuk salat dzuhur.
Pada pukul 14.40 Wita, Muliati Dg Baji kemudian masuk ke dalam rumah korban dengan maksud untuk mengambil pakaian. Namun Muliati Dg Baji kaget karena di dalam rumah dia melihat Darwis Dg Cambang sudah dalam keadaan tergantung di balok kayu dengan kondisi leher terlilit kabel listrik.
"Saksi Muliati Dg Baji kemudian keluar rumah sambil berteriak histeris meminta tolong kepada warga sekitar. Kemudian datang Kepala Lingkungan Borong Raukang Mansyur Dg Sibali kemudian langsung menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Samata dan selanjutnya berkoordinasi dengan pihak Polsek Somba Opu. Kemudian pada pukul 15.00 Wita, satu regu personel Polsek Somba Opu tiba di TKP dan melakukan olah TKP, " jelas Wakapolsek Somba Opu.
Setelah olah TKP dan pemeriksaan jazad korban, pihak Kepolisian berkoordinasi kepada pihak keluarga untuk rangkaian proses penyelidikan namun pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan meminta jazad korban tidak usah dioutopsi. Polisi pun menyerahkan kepada pihak keluarga untuk persiapan proses pemakaman korban pada Kamis (30/1) besok.
Dijelaskan Kanit Reskrim Polsek Somba Opu Iptu Ruswanda bahwa pada saat kejadian, korban hanya sendirian di rumahnya. Ibunya, Aisyah Dg Sangnging sedang berada di tempat kerja.
Dari hasil penginputan keterangan sejumlah tetangga korban oleh Kepolisian, diduga korban melakukan bunuh diri karena masalah hubungan asmara dangan pacarnya bernama Ka yang menetap di Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu. (sar)