Refleksi Spirit Perjuangan Masyarakat Luwu

  • Bagikan

Sehingga pada tanggal 23 januari 1946 selepas indonesia merdeka 1945. Andi Djemma Ketika Kemerdekaan indonesia telah di proklamirkan maka Andi Djemma menyatakan sikap tegas akan menjadi benteng pertahanan dalam Kemerdekan Indonesia. Sejalan dengan hal itu, Andi Djemma menyerahkan payung datu luwu ketangan pemerintah daerah.

penyerahan payung luwu sekaligus menjadi angin sebar terhadap rakyat luwu yang sejak lama mendamba-dambakan kemerdekan. masyarakat luwu sangat antusias mendegar kabar bahwa Indonesia akan di merdekakan, mereka pun berlomba-lomba memasang bendera pusaka merah putih di halaman rumah di kota palopo tepatnya tanggal 19 September 1945

Namun selepas kemerdekan penjajahan pun belum terselesaikan secara massif. 23 januari 1946 Agresi militer datang kembali dengan hasrat kekuasaan, kedatangan kolonial belanda ingin menguasai sepenuhnya wilayah yang ada luwu. sehingga kedatangan belanda di anggap menjadi ancaman besar terhadap rakyat luwu maka andi Djemma segera melakukan konsolidasi dengan rakyat luwu terkait dengan kedatangan belanda.

Andi Djemma dan rakyat luwu menyatakan sikap perlawanan terhadap kolonial belanda, akibat persatuan yang begitu kokoh dan semangat Juang yang revolusioner, belanda pun akhirnya angkat kaki dari tanah luwu.

Spirit Perjuangan masyarakat luwu akan terus terpatri dalam panji perjuangan. nilai-nilai perjuangan menjadi refleksi dari setiap generasi yang tumbuh, sehingga jejak sejarah perjuangan akan terus mengudara dalam spirit Toddopuli Temmalara.(*)

  • Bagikan