Kurun waktu 3 tahun 11 bulan saya bupati Theofilus Allorerung bersama Wabub dr Zadrak Tombeg memimpin Tana Toraja banyak stigma, dinamika dan problematika terjadi, namun saya bersama dr Zadrak jalani dalam kebersamaan.
Lanjut Theo, dibanyak daerah kerap terjadi perceraian bupati dan wabub sebelum ahir masa jabatan. Namun di Tana Toraja tidak terjadi fenomena seperti itu karena kami menjunjung nilai budaya ketorajaan "misa kada dipotua pantan kada dipomate".
Kendati demikian, meskipun banyak harapan masyarakat belum kami wujudkan karena diawal pemerintahan Theza dihadang devisit anggaran dan utang Rp 114 milyar. Berkat kerja keras 3 tahun lebih utang kami lunasi, bahkan tahun anggaran 2024 ada saldo, tinggal retensi belum lunas, terang Theo.
Paripurna dewan dipimpin KetuaDPRD Kendek Rante didampingi Wakil Ketua Leonardus Tallupadang, dan Evivana Rombe Datu, dihadiri Bupati baru dr Zadrak Tombeg, dan Forkopinda (agus).
