Contoh nyata dapat dilihat dalam diskusi seputar isu-isu global, seperti perubahan iklim, keamanan data, atau dampak kecerdasan buatan. Dalam konteks digital, kebenaran menjadi sesuatu yang harus diuji lebih hati-hati, karena informasi palsu atau manipulatif dapat dengan mudah menggiring opini masyarakat ke arah yang salah.
Di tengah tantangan era digital ini, tanggung jawab untuk menjaga fakta dan mencari kebenaran tidak lagi hanya berada di pundak akademisi atau media, tetapi juga menjadi tugas setiap individu. Kemampuan untuk bersikap kritis, memeriksa keaslian sumber informasi, dan menilai argumen secara logis menjadi semakin penting.
Selain itu, literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima. Era digital, meskipun penuh tantangan, juga membuka peluang untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan tanggap terhadap fakta serta kebenaran. Dengan pendekatan yang cerdas dan bertanggung jawab, kita dapat menggunakan teknologi untuk mendekati kebenaran dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. (rls)
Penulis : Rati Mandasari, Mahasiswa Program Magister KPI UINAM
Dosen Pengampu MK Filsafat Ilmu : Prof. Dr. Mustari Mustafa, M.Pd
