Ditambahkan Ibu Emmy, petugas sampah yang datang sempat kami ibu ibu tegur terkait keterlambatan menjemput sampahnya. Justru alasanya kendaraan oprasional Viar yang digunakan rusak tidak ada perawatan rutin dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Makassar. “ Kalau rusak mereka para tukang sampah yang memperbaiki sendiri kendaraan viar sampahnya dengan menggunakan uang pribadinya,” ujar tukang sampah yang ditirukan ibu Emmy.
Sementara itu, lurah Paccerakkang Hermanto yang dihubungi BKM mengaku anggaran oprasional kendaraan sampah jenis Viar ada. Hanya saja petugas sampah yang membawa kendaraan itu harus memberikan laporan terkait keadaan kendaraanya yang rusak.” Kalau mereka melaporkan kebutuhan kendaraannya pasti kami di pihak kelurahan menindak lanjuti untuk segerah diperbaiki karena kebdaraan ini sangat dibutuhkan menjemput sampah di perumahan yang sudah dipertakan untuk dilayani,” ujar lurah Paccerakkang.
Sementara itu, Camat
Biringkanaya Juliaman yang dihubungi BKM mengaku anggaran rutin kendaraan sampah jenis viar ada setiap bulan. Hanya saja anggaran rutin adalah oli dan onderdil yang ringan ringan. Jika kerusakan yang cukup parah tentu harus dilaporkan agar bisa diusulkan agar cepat diantisipasi. Hanya persoalanya mereka yang bekerja dibawa tidak melapor ke kepala seksi yang menangani masalah ini sehingga mereka merasa tidak diberikan biaya perbaikan kendaraanya.”Anggaran rutin untuk perbaikan kecil untuk kendaraan angkutan sampah jenis viar ada setiap bulanya. Hanya mereka kurang koordiansi sehingga tidak diketahui jika mereka membutuhkab perbaikan kecil kendaraan oprasionalnya.” ujar Camat Biringkanaya.(ari)
