PERKEMBANGAN Filsafat, Sebuah Perjalanan Tanpa Akhir Filsafat, sebagai induk dari segala ilmu, telah mengalami perjalanan panjang dan kompleks sejak zaman kuno.
Dimulai dari pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keberadaan, alam semesta, dan makna hidup, filsafat terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan kemajuan pemikiran manusia. Filsafat Yunani Kuno, dengan tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, meletakkan fondasi bagi pemikiran rasional dan sistematis.
Mereka membahas berbagai topik, mulai dari etika, politik, hingga metafisika. Pada Abad Pertengahan, filsafat dipengaruhi oleh agama, terutama agama Kristen. Para filsuf abad pertengahan berupaya memadukan iman dengan akal. Thomas Aquinas, misalnya, berusaha menyatukan filsafat Aristoteles dengan teologi Kristen. Namun, pada masa Renaisans, terjadilah pembaharuan besar dalam pemikiran manusia. Para humanis mengalihkan perhatian mereka pada manusia dan dunia fisik.
Filsafat modern, yang dimulai pada abad ke-17, ditandai oleh munculnya rasionalisme dan empirisme. Descartes, dengan kata-kata terkenal "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada), menjadi tokoh sentral dalam rasionalisme. Sementara itu, Locke dan Hume lebih menekankan pada pengalaman indra sebagai sumber pengetahuan.Penemuan-penemuan ilmiah pada abad ke-19 dan ke-20 membawa dampak yang signifikan terhadap filsafat.