“Bencana ini telah berdampak pada 4 (empat) kepala keluarga (17 jiwa), namun yang lebih memprihatinkan, terdapat 15 kepala keluarga (68 jiwa) yang masih terancam oleh potensi longsor susulan. Karena adanya retakan tanah di beberapa titik sekitar lokasi longsor perlu diwaspadai, bersama Kepala Desa, aparat Kecamatan dan TNI-POLRI, kami menyusun skenario dan tindakan antisipatif untuk evakuasi dan pengungsian sementara di zona aman, sambil intensif melakukan pos pemantauan bersama", ungkap Dr. Rommy pada Ahad (5/1).
Sebagai langkah responsif, BPBD Kabupaten Pinrang, bersama dengan Dinas Sosial dan Badan Ketahanan Pangan, segera menyalurkan bantuan untuk kebutuhan logistik darurat warga yang terdampak bencana. Pemerintah daerah juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk memastikan keselamatan dan pemulihan kawasan yang terkena longsor.
(Alman)
