Pemeriksaan handphone dilakukan dengan tujuan untuk menghindari potensi pelanggaran terkait judi online, LGBT, dan tindakan tercela lainnya yang dapat merusak citra Polri. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan teknologi yang bisa mencoreng nama baik kepolisian, individu, serta keluarga masing-masing.
Setelah pemeriksaan gaktiblin, seluruh personel kemudian diarahkan untuk mengikuti tes urine yang dilakukan oleh Biddokkes Polda Sulsel. Pemeriksaan tersebut dipimpin oleh Iptu drg. Fuad Aslim (Paur Keskamtibmas Subbid Dokpol), dan diawasi ketat oleh Propam Polda Sulsel. Tak ada pengecualian dalam pemeriksaan ini, mulai dari jajaran Perwira, Brigadir, hingga PHL Polres Luwu turut diperiksa secara adil dan transparan.
"Tujuan sidak ini adalah untuk memastikan bahwa setiap anggota Polri di Polres Luwu mematuhi aturan dan disiplin yang telah ditetapkan, baik dalam hal kelengkapan administrasi, sikap tampang, penggunaan handphone, serta pengamanan senjata api (senpi) yang digunakan oleh personel. Kami juga melakukan pemeriksaan urine untuk memastikan tidak ada personel yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Kami ingin mencegah tindakan yang merusak citra Polri, seperti judi online atau pelanggaran lainnya melalui media sosial. Selain itu, pemeriksaan senpi dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan yang dapat membahayakan diri sendiri atau masyarakat," kata AKP Indra Latief.
Melalui sidak ini, pihak kepolisian berharap dapat meningkatkan disiplin internal dan menjaga integritas setiap personel, guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional dan bebas dari pelanggaran hukum.(*)
