Hingga Akhir Tahun Ini, Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Bulukumba Naik

  • Bagikan

Irmayanti Asnawi mengemukakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah terjadinya kekerasan perempuan dan anak, seperti sosialisasi dan edukasi ke masyarakat maupun di sekolah-sekolah hingga organisasi perempuan.

"Sosialisasi edukasi itu tentang pentingnya pemberantasan kekerasan dan mengajarkan hak-hak dan cara melaporkan bila
ada kasus kekerasan," katanya.

Menurut dia, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bulukumba terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun selama empat tahun terakhir. Angka kekerasan tersebut di tahun 2021 tergolong cukup tinggi, kemudian menurun drastis di tahun 2022 dan 2023.

"Tahun 2024 ini meningkat lagi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," jelas Irmayanti Asnawi.

Sekadar diketahui, tahun 2021 ada 42 jumlah kasus, 10 korban laki-laki dan 32 korban perempuan. Tahun 2022 ada 24 jumlah kasus, 5 korban laki-laki dan 19 korban perempuan. Tahun 2023 ada 24 jumlah kasus, 10 korban laki-laki dan 16 korban perempuan. Tahun 2024 ada 42 jumlah kasus, 16 korban laki-laki dan 27 korban perempuan.(ful)

  • Bagikan