Rizki mengungkapkan, ada 30 investor dan buyer yang terlibat dalam AMBF SSIF ini. Diantaranya ada yang dari Jepang, Amerika, Australia, juga India.
"Kami mengharapkan dengan mempertemukan antara buyer atau investor dengan semua region, semua wilayah yang mempunyai proyek bahkan UMKM-UMKM, mungkin mereka tertarik," harapnya.
Sementara, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, dalam kesempatan ini
menyampaikan jika kegiatan seperti ini sangat penting untuk Sulsel. Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kita tidak bisa lepas dari investasi, karena APBD dan APBN sangat terbatas.
Karena itu, Prof Zudan mengajak agar investor beramai-ramai datang berinvestasi di Sulsel. Pihaknya siap memberikan dukungan dengan menciptakan iklim investasi yang sehat.
"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini 5,08 persen. Tapi Presiden harap ekonomi tumbuh 8 persen. Kuncinya di investasi.
Karena itu, kalau ada regulasi di tingkat nasional dan provinsi yang menghambat, tolong disampaikan. Kalau ada pegawai yang nakal, laporkan. Kita harus buka ruang seluas-luasnya untuk investor datang berinvestasi di Sulsel," terang Prof Zudan.
Ia menjelaskan, Pemprov Sulsel saat ini sedang melakukan gerakan APBD Sehat, yang tentunya akan tumbuh kalau didukung dengan investasi. Sulsel memiliki tanah ribuan hektar yang siap dikerjasamakan dengan para investor. Terdapat 1.200 bidang tanah yang tersebar di 32 titik.
"Ini siap dikerjasamakan. Kalau mau bangun twin tower ada 19 hektar di CPI, ingin kembangkan perkebunan ada 500 hektar di Luwu Utara bisa dikembangkan. Kami di Pemprov sedang melakukan pemetaan, dan ada lahan kami senilai Rp8,3 triliun yang bisa dikembangkan. Tentu ini perlu effort dan mari berinvestasi di Sulsel, saya akan mendukung semuanya," bebernya. (rhm)