Sementara itu, Wajenlap Yadit menyampaikan aksi damai ini untuk memperingati tragedi Walmas Berdarah dalam perjuangan pembentukan Luwu Tengah.
"Kehadiran kami melakukan demonstrasi di jalan trans sulawesi untuk memperingati dan melanjutkan perjuangan terkait dengan pemekaran Luwu Tengah. Dimana mulai tahun 2013 sampai 2024 kurang lebih 11 tahun kami menunggu untuk pemekeran DOB Luwu Tengah tapi belum juga ada keputusan untuk pemekaran luwu tengah secara signifikan,"tegasnya.
Dalam aksi Perjuangan Masyarakat Tanah Luwu menegaskan menolak dengan keras ketika Luwu Tengah ini hanya dijadikan bahan janji-janji politik demi kepentingan pribadi atau sebagian kelompok untuk mendapatkan simpati masyarakat.
YAdit menambahkan akan selalu hadir dan aksi ini berjilid jikalau moratorium tidak dicabut dan Luwu Tengah tidak menjadi prioritas dalam pemekaran.(asm)