Menurutnya, dengan literasi keuangan yang baik, para pelaku UMKM akan lebih siap dalam menghadapi risiko-risiko digital, seperti penipuan online, pengelolaan arus kas yang tepat, hingga penggunaan platform digital yang memerlukan biaya.
"Kami berharap, dengan adanya program ini, para pelaku UMKM dapat semakin mandiri dalam mengelola keuangan usaha mereka, dan mampu bersaing dengan usaha lain di tingkat nasional maupun global," tuturnya.
"Mari kita manfaatkan kemajuan teknologi dengan cerdas. Tingkatkan literasi keuangan kita agar kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku usaha yang bijak dalam mengambil keputusan finansial," terang Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan ini.
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris DisdagkopUKM-P Lutim, Pimpinan Kantor Cabang BNI Malili, perwakilan OPD, Narsumber, serta para Pelaku Usaha, UMKM dan Wirausaha se-Kabupaten Luwu Timur. (Humas)