Hadiri Rakornas 2024, Kapolres Luwu Siap Laksanakan Arahan Presiden Terkait Praktek llegal yang Rugikan Keuangan Negara

  • Bagikan

LUWU,BKM.FAJAR.CO.ID-- Jajaran Forkopimda Luwu menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Kamis (7/11/2024).

Rakornas ini mengusung tema "Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045" dan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Acara Rakornas diisi oleh para narasumber dari Menteri Koordinator dan para Menteri jajaran Kabinet Merah Putih yang dibagi dalam 4 sesi panel. Terakhir, acara Rakornas ditutup oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakornas kali ini dihadiri oleh sekitar 5.360 peserta dari berbagai instansi. Mereka terdiri dari perwakilan kementerian dan lembaga Pemerintah Pusat, jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Ketua KPU dan Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Badan Pusat Statistik dan Dinas PTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mencapai pembangunan yang lebih efisien dan efektif. Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terkait sejumlah kebocoran dalam pengelolaan keuangan negara, yang menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.

Beberapa kebocoran yang perlu segera ditanggulangi, menurut Presiden, antara lain kebocoran belanja negara, pendapatan pajak, serta keuntungan perdagangan yang tidak maksimal. Selain itu, Presiden juga menyoroti tingginya angka korupsi dalam penerimaan negara yang merugikan rakyat.

Lebih lanjut, Presiden mencatat kebocoran besar yang terjadi akibat praktik ilegal seperti judi online yang merugikan hingga IDR 981 triliun atau USD 65 miliar/tahun, serta kebocoran anggaran negara yang diperkirakan mencapai USD 70 miliar/ tahun. Tak hanya itu, pertambangan ilegal dan kehilangan devisa ekspor juga menyumbang kerugian yang cukup signifikan, yaitu masing-masing sekitar USD 7 miliar dan USD 15 miliar/ tahun.

  • Bagikan

Exit mobile version