“Kegiatan pengeboran telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Kami juga telah menyiapkan SOP penanganan darurat, sehingga situasi berhasil dikendalikan dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka, dan tidak ditemukan gas beracun (H2S) di sekitar area pengeboran,” ujar perwakilan EEES Baso Firman selaku Media Supervisor dalam pertemuan tersebut.
Baso Firman melannutkan bahwa EEES memastikan bahwa kondisi lapangan saat ini telah aman. Sumur KB#10 sudah diamankan dengan mengaktifkan seluruh peralatan pengaman (barrier) dan tambahan peralatan keamanan akan dipasang untuk lebih memastikan keamanan sumur gas ini. Saat ini, EEES tengah berfokus menyelesaikan tahapan akhir pengeboran agar pasokan gas darisumur KB#10 dapat segera mendukung penyediaan listrik di Sulawesi Selatan.
"Jadi kami dari EEES berencana melaksanakan pengetesan sumur (well test) pada akhir November 2024. Untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar dan aman, EEES akan berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ungkapnya
Dalam kesempatan tersebut, Camat Gilireng Andi Muhammad Al Fatih menyampaikan kepada seluruh kepala desa yang hadir untuk menyampaikan kepada manyarakat bahwa saat ini kegiatan pengeboran dalam keadaan aman sehingga tidak perlu cemas dan panik. Kepala Desa Polewalie, Mulyadi juga meminta agar EEES terus menjalin koordinasi dan komunikasi terkait dengan kegiatan pengeboran KB-10 kepada para kepala desa untuk nantinya dapat diteruskan kepada masyarakat terkait perkembangan yang ada..
Disi sisi lain, Kapolsek Gilireng, Iptu Resky menyarankan agar pengamanan di lokasi pengeboran dapat diperketat, dengan melibatkan anggota Polsek Gilireng guna memastikan stabilitas dan keamanan selama kegiatan pengeboran berlangsung.
Para pihak berharap semoga melalui pertemuan ini dapat lebih meningkatkan lagi komunikasi antara perusahaan dengan pemerintah daerah serta seluruh masyarakat di Kecamatan Gilireng (muh)