Kolam Labuh: Solusi One-Stop Business bagi Nelayan

  • Bagikan

BULUKUMBA,BKM.FAJAR.CO.ID-- Pemerintah Kabupaten Bulukumba terus berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal melalui pembangunan kolam labuh yang dirancang sebagai pusat kegiatan terpadu atau one-stop business.

Kawasan yang terletak di pesisir Kelurahan Bentenge Kecamatan Ujungbulu ini disiapkan untuk menjadi tempat di mana seluruh kebutuhan nelayan, baik sebelum maupun setelah melaut, dapat terpenuhi dalam satu lokasi.

Seperti halnya swalayan yang menyediakan segala kebutuhan rumah tangga dalam satu tempat, kolam labuh ini akan melayani segala kebutuhan nelayan dalam berbagai aspek. Mulai dari BBM, es balok, dan es curah yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan selama melaut, hingga toko kelontong yang menyediakan kebutuhan sehari-hari nelayan seperti makanan, minuman, dan perlengkapan rumah tangga.

Selain itu, di kawasan ini juga diinisiasi penyediaan toko peralatan nelayan yang menjual berbagai perlengkapan untuk kegiatan perikanan seperti jaring, pancing, hingga peralatan elektronik pendukung kegiatan melaut.

Untuk mendukung kesejahteraan nelayan dari sisi keuangan, keberadaan kolam labuh juga akan memberi kesempatan bagi lembaga keuangan mikro untuk mengambil tenant dalam kawasan.

Dengan adanya layanan ini, nelayan bisa lebih mudah mengakses pinjaman untuk modal usaha, membeli perlengkapan baru, atau bahkan memperbaiki kapal.

Hal ini diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan nelayan terhadap tengkulak yang seringkali memberikan bunga tinggi.

Yang menarik, kawasan ini juga akan dijadikan pusat layanan perizinan kapal nelayan yang selama ini dianggap rumit dan memakan waktu.

Dengan adanya fasilitas ini, nelayan bisa mengurus segala keperluan administrasi dan legalitas mereka di satu tempat tanpa harus bolak-balik ke berbagai instansi.

Solusi Pasca Melaut: Tempat Pemasaran Ikan Terpadu

Tidak berhenti pada kebutuhan sebelum melaut, Menurut Kabid Pengawasan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan, Fachry Amal, kolam labuh ini juga menyasar kebutuhan pasca melaut.

Dikatakan salah satu kendala besar yang sering dihadapi nelayan adalah kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapan, terutama saat tangkapan sedang melimpah.

Hal ini sering membuat nelayan terpaksa menjual ikan dengan harga yang murah, karena sulit menemukan pasar yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini, di kawasan kolam labuh telah dibangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pasar Ikan Higienis.

Editor: WARTA SHALLY HIDAYAT
  • Bagikan