"Tingkat produktifitas ini, hasil dari upaya kolaborasi dari semua pihak, faritas yang kami gunakan yaitu Ampari 32 dan ampari 49 dalam Demplot Pertanian Modern ini dan Alhamdulillah ada peningkatan produktifitas yang mana sebelumnya hasil produksi berkisar 6, ton per hektar, dari hasil Ubinan 10,3 ton dan 9,8 ton perhektarnya, hasil yang di dapat yang di panen menggunĂ kan mobil Combine, didapatkan hasil sebanyak 8,4 ton per hektarnya, ungkapnya.
Dilanjutkannya, metode pengolahan pertanian dengan cara Modern, mampu meningkatkan produktifitas pertanian, diantaranya yang kami gunakan dalam metode ini, menggunakan Drown Spray dan kami tambahkan Nutrisi, Vitamin untuk menghindarkan tanaman padi dari serangan penyakit, baik itu wereng dan lainnya."
" Demplot Pertanian Modern ini, kami canangkan untuk Swasembada Pangan Nasional, yang mana kita ketahui hasil produksi yang selama ini di dapatkan menggunakan metode tradisional dan hanya mampu menghasilkan sekitar 5 - 6, ton per hektarnya, karena hal itulah kami mengajak kepada para kelompok tani yang ada di Pinrang untuk berkolaborasi dengan kami untuk menggunakan metode modern."
"Kedepannya, kami akan berkolaborasi dengan semua kelompok tani yang tersebar di 12 Kecamatan dan akan melakukan MoU kerjasama, untuk peningkatan produktifitas hasil pertanian di Pinrang. Harapan kami, untuk tahap pertama kami bisa bekerjasama dengan kelompok tani, dengan areal seluas 100 - 200 hektar dan bisa kita bayangkan, kalau setiap hektarnya ada penambahan hasil sebesar 1 - 2 ton, tentunya akan sangat membantu untuk peningkatan perekonomian masyarakat petani di Pinrang," pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pinrang, Andi Calo Kerrang mewakili Pj.Bupati, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pinrang, Agung Bagus Kade Kusimantara, SH.,MH,
Kapolres yang diwakili Kapolsek Watang Sawitto, Ketua Pengadilan Negeri Pinrang dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Sinapati Rudy serta undangan lainnya.
(Alman)