"Sebagai pemuda yang tinggal dan tumbuh di sini, kami menginginkan pemimpin yang bukan hanya pintar berbicara, tapi benar-benar tahu apa yang terjadi di lapangan. Jangan sampai janji politik hanya jadi omong kosong tanpa dukungan data konkret," lanjutnya.
Rahmat berharap, di debat selanjutnya, para kandidat dapat menampilkan program yang lebih mendetail dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Menurutnya, pemimpin yang mampu membawa perubahan adalah mereka yang memahami situasi dengan baik dan memiliki landasan data untuk setiap kebijakan yang diajukan.
“Kami ingin Luwu Timur dipimpin oleh orang yang paham, bukan sekadar janji atau slogan. Pemimpin harus hadir dengan fakta, bukan sekadar kata,” tutup Rahmat.(rls)