Lebih lanjut, Arman Muis menyebutkan bahwa ketiga pelaku berasal dari Makassar dan telah menjalankan aksi ini selama bertahun-tahun.
"Para pelaku diketahui sering membelanjakan uang palsu tersebut di berbagai pusat perbelanjaan, menggunakan transaksi tunai untuk mengedarkan uang palsu tersebut," tambahnya.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 244 dan 245 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta Pasal 247 junto Undang-Undang Tahun 2011 tentang uang palsu. Ancaman hukumannya adalah 12 tahun penjara. Polisi saat ini masih melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu tersebut di wilayah lain.
Kapolres Parepare juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dalam menerima uang tunai, terutama di tempat-tempat transaksi umum, guna menghindari peredaran uang palsu lebih lanjut.(mup).