Dr. Burhan juga menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka membuka ruang bagi guru untuk lebih kreatif dalam menyusun kegiatan belajar-mengajar.
"Kurikulum ini mendorong fleksibilitas, tetapi tetap memerlukan strategi yang tepat agar tujuan pendidikan tercapai," jelasnya.
Para peserta yang terdiri dari guru-guru UPT SPF SD Inpres Mongisidi dan UPT SPF SDN Mongisidi 1 terlihat aktif mengikuti jalannya seminar.
Mereka terlibat dalam diskusi dan tanya jawab seputar penerapan media pembelajaraan digital yang menarik untuk para peserta didik dalam proses pembelajaraan di sekolah masing-masing.
Tak hanya itu, beberapa mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah makassar serta dosen dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra Universitas Bosowa juga turut hadir dalam acara ini, memperkuat kolaborasi antar-institusi dalam mendukung perkembangan dunia pendidikan di Makassar.
"Seminar ini memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru. Kami jadi lebih siap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif," ungkap salah satu guru peserta seminar.
Acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah dasar di Kota Makassar, serta membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara Universitas Bosowa dan Lembaga Niga Putra Jaya untuk kegiatan serupa di masa depan.(rls)