Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan Sulsel sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Kami berharap dengan sinergi yang baik, Sulsel bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah terkemuka di Indonesia," jelasnya.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wirnanda, menegaskan bahwa BI memiliki tiga pilar strategi penguatan ekonomi syariah. Strategi pertama adalah penguatan ekosistem produk halal. Dengan sumber daya alam yang melimpah di Sulsel, BI berupaya mendorong industri lokal untuk memproduksi lebih banyak produk halal dan memasarkan ke pasar internasional.
Kedua, BI berfokus pada penguatan keuangan syariah. Meningkatkan akses masyarakat terhadap produk keuangan syariah seperti perbankan dan asuransi syariah dapat memperluas basis ekonomi syariah.
“Masyarakat yang lebih inklusif dalam sistem keuangan syariah akan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan," ungkap Rizki.
Strategi ketiga adalah meningkatkan literasi syariah. BI terus menggalakkan edukasi kepada masyarakat tentang konsep ekonomi syariah, baik melalui kampanye literasi maupun sosialisasi langsung.
"Pemahaman yang lebih baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan syariah, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan sektor ini," tambahnya.
Dengan komitmen dan langkah-langkah konkret yang telah disiapkan, Sulsel siap menyambut masa depan yang lebih sejahtera melalui pengembangan ekonomi syariah. (rhm)