Oleh karena itu, dirinya menekankan pentingnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait risiko bencana agar dapat meminimalisir dampak ketika bencana terjadi.
"Kajian ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi bencana di daerah kita. Dengan adanya sosialisasi yang tepat, diharapkan masyarakat semakin siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat. Ini juga upaya kita untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan," tambahnya.
Pinrang, yang memiliki kerawanan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi, menurut Pj Bupati Ahmadi Akil perlu memiliki program mitigasi yang jelas dan terukur.
Melalui dokumen kajian ini, lanjutnya, Pemerintah berharap langkah-langkah preventif bisa lebih cepat diambil sehingga dampak dari setiap bencana dapat ditekan seminimal mungkin.
Pj Bupati Ahmadi Akil juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan mitigasi bencana sebagai salah satu program prioritas di Pinrang. Ia berharap, dengan adanya kajian risiko bencana yang mendetail ini, seluruh aparat pemerintah hingga ke tingkat desa dapat lebih siap dalam melakukan langkah-langkah antisipatif dan responsif terhadap segala bentuk ancaman bencana.
"Ini adalah prioritas yang harus kita dorong bersama. Tidak hanya di level pemerintah kabupaten, tetapi juga di tingkat desa hingga kecamatan. Semua harus terlibat aktif dalam mendukung mitigasi bencana ini," tutup Pj.Bupati Ahmadi Akil.
Pada kegiatan ini, turut hadir Kepala Bapperida H.A.Fahruddin Renreng, Pihak FIM-PII, Sejumlah Kepala OPD terkait, Camat dan unsur terkait lainnya.(Alman)