MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID--Ketua Umum Lembaga Trah Gowa Tallo Sanrobone (GTN), Suwadi Idris Amir I Daeng Mattawang, Anrong Guru Lau Sanrobone berharap agar sejarah masuknya agama Islam di Sulsel bisa menjadi perhatian dan dapat menjadi atensi Pemprov Sulsel atau pemerintah Kabupaten/Kota untuk dijadikan agenda tahunan sebab masuknya Islam dipandang tak sekedar ritual, tapi mampu mengatur dan tata kelola di masyarakat.
"Semoga tahun depan Pemprov dan pemerintah kabupaten Gowa punya inisiatif untuk melanjutkan apa yang kami lakukan tahun ini dengan memperingati masuknya agama Islam di Suslel, Khususnya di kerajaan Gpowa dan Tallo,"ujar Suwadi, baru-baru ini.
Seperti diketahui, GTS baru saja menggelar peringati 400 tahun masuknya Agama Islam di Sulsel, dengan menggelar dialog budaya dan keagamaan di Hotel Swiss Bell Inn, Jalan Pengayoman Kota Makassar, Minggu (22/9).
Menurut Suwadi, terhitung sudah sekitar 400 tahun silam, agama Islam berkembang di Sulsel dan yang pertama kali dipeluk oleh Raja Tallo ke VII yakni I Mallingkaan Daeng Manyonri, Karaeng Segeri, Sultan Abdullah Awwalul Islam, Karaeng Matoayya bersama pasukan kerajaan tepat pada tanggal 22 September 1605.
Bukan saja di Sulsel, perkembangan Islam hingga sampai ke wilayah-wilayah Indonesia Timur saat ini, atas perjuangan besar Raja Tallo tersebut. Penyebaran Islam dilakukan dengan berbagai cara baik melalui diplomasi maupun perang, pada zaman itu.
Suwadi menjelaskan bila kegiatan dialog keagamaan dan haul ini untuk tetap diperingati atas sejarah masuknya agama Islam di Sulsel yang pertama kali dipeluk oleh Raja Tallo.