Pemilihan Ketua Dinilai Tidak Demokratis, AMK Minta BPD HIPMI Sulsel Dibekukan

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID--Calon Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel, Andi Kilat Karaka secara tegas menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Sulawesi Selatan ke-16.


Sikap penolakan tersebut disampaikan pasca SC/OC Musda secara sepihak memindahkan lokasi penyelenggaraan Musda dari Hotel Four Point di Jalan Andi Djemma ke Gedung Manunggal Mini di area Kodam XIV Hasanuddin.


AMK merasa ditipu karena berdasarkan rundown acara, Musda seharusnya digelar di Four Point.


“Tentu kami merasa ditipu terkait dipindahkannya lokasi musda. Karena ada tempat yang sudah kita sepakati bersama dan pembukaan pun dilakukan di Sheraton. Tadi juga ada perwakilan Forkompinda pada saat kegiatan pembukaan. Dihadiri juga oleh ketua umum BPP, teman-teman BPD lainny di Indonesia,” ungkap AMK saat menggelar Jumpa Pers, Senin (9/9) malam di Four Point bu Sheraton.


“Teman-teman di sana saya yakin memilih di bawah tekanan. Mereka tidak berani bersuara karena ada kondisi psikologis yang membatasi,” ujar Karaka.


Alasan yang dibuat panitia jika pelaksanaan Musda tidak dipindahkan bisa terjadi gesekan adalah hoaks.


Karaka menyatakan bahwa proses pemilihan ketua tidak mencerminkan etika berorganisasi dan jauh dari prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.

“Bagaimana organisasi ini bisa berjalan baik jika proses pemilihan pemimpin saja tidak dilakukan secara demokratis? Kami di sini menyatakan sikap menolak penuh hasil Musda ini,” tegasnya.


Untuk menjadi calon ketua, AMK sudah merogoh kocek hingga Rp300 juta dalam pendaftaran seperti yang dipersyaratkan.

Penulis: Rahma
  • Bagikan

Exit mobile version