"Pasti bos-bosnya ini tertarik, ketika misalnya kapalnya masuk nominasi apalagi kalau sampai kapalnya raih award jadi Pinisi of The Year misalnya. Itu bisa juga mereka jadikan bahan marketing," imbuhnya.
Adan mengatakan perahu Pinisi telah menjelma menjadi suatu mahakarya yang mendunia. Perahu Pinisi juga, sekaligus menjadi legacy dan kebanggaan dalam kultur masyarakat bahari, Bulukumba.
"Kita perlu dan wajib untuk membangun jalan darat, tapi Bulukumba ini, jangan pernah lupa bahwa romantismenya menjadi daerah maritim tidak boleh kita abaikan," ujarnya.
"Pinisi adalah simbol romantisme antara manusia dengan laut, karena Bonto Bahari adalah laut, itulah yang menyebabkan Bulukumba Berlayar," sambung Adan.
Diketahui, Festival Pinisi XIV tahun 2024 secara resmi dibuka oleh Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf di kawasan Pantai Merpati, pada Jumat (6/9). Festival Pinisi 2024 dengan tema: Merajut Ragam Budaya, untuk Bulukumba Maju.
Meski dipusatkan di kawasan Pantai Merpati, namun rangkaian Festival Pinisi juga, terdapat kawasan adat Ammatoa Kajang hingga pusat pembuatan Perahu Pinisi di Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari.(*)