PKB Masih “Gantung” Kader

  • Bagikan

Menurut Fahidin, untuk tagline Jadimi merupakan upaya pribadi maupun tim dari Jamaluddin M Syamsir dan Tomy Satria Yulianto. Olehnya, ia mengaku DPC PKB Bulukumba secara resmi tak terlibat soal paket Jadimi.

"Soal paket Jadimi dia (Tomy Satria) posisinya sebagai calon, bukan sebagai ketua dewan syuro DPC PKB Bulukumba. Tentu diapresiasi mungkin sebagai upaya untuk membangun koalisi," jelas Fahidin.

Legislator yang sudah menuju 5 periode di DPRD Bulukumba ini, lebih jauh mengaku tak mempermasalahkan soal paket Jadimi. Itu kata Fahidin, bukanlah merupakan bentuk pukulan bagi PKB, dan bisa saja ada pertimbangan lainnya.

"Jadi politik itu selalu cair dan dinamis. Jadi tunggu saja finalisasinya seperti apa dan siapa yang mendapat B1KWK untuk mendaftar di KPU," katanya.

Selain itu, ia mengungkap ada beberapa figur eksternal yang juga mengikuti proses penjaringan di PKB seperti bakal calon petahana Andi Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta. Fahidin pun menyebutkan proses kompetisi ibarat seperti sprin.

"Ada juga Andi Utta dalam proses yang sementara berjalan ini. Keliatannya sprinnya cepat dan itu fakta. Calon lain juga kan berjalan sprinnya. Cuma saya sebagai ketua partai menilai Andi Utta sangat cepat sprinnya," jelas Fahidin.

Terpisah, Tomy Satria Yulianto optimistis bisa masuk ring kontestasi Pilkada Bulukumba 2024. Calon bupati Bulukumba 2020 ini, terus berupaya untuk membangun komunikasi politik.

Tomy mengaku akan memaksimalkan ikhtiar politiknya. Terutama untuk meyakinkan partai politik maupun konsolidasi jejaringnya di Bulukumba.

"Pada waktunya PKB akan membuat keputusan yang terbaik. Saya percaya keputusan itu sudah mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya tentang kader. Kita tunggu saja keputusannya," kata Tomy.
Tomy Satria Yulianto saat mendaftar di DPC PKB Bulukumba beberapa bulan lalu. (Foto: FB Tomy Satria.(rls)

  • Bagikan