Dia menjelaskan kalau pembangunan Saoraja Karaeng Loe ri Pakere bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan adat budaya di Maros. "Simbol Saoraja to Manurung ri Pakere sebagai simbol budaya dan adat," katanya.
Untuk luasannya sendiri kata dia, sekitar satu hektare. Dan nantinya akan digunakan untuk kegiatan adat di Maros. "Tapi saat ini masih akan dilakukan pembenahan di area sekitar," sebut mantan Ketua DPRD Maros ini.
Dia juga mengatakan kalau kedepannya Saoraja ini juga akan digunakan untuk destinasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana kebudayaan yang ada di Kabupaten Maros. "Bisa menjadi destinasi atau kujungan bagi yang ingin mengetahui kebudayaan di Maros. Anak-anak sekolah nanti juga bisa datang agar mereka tau Maros punya simbol sejarah," jelasnya.(Ari)