MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID — Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar kegiatan Semarak Sawit Makassar 2024.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 1-3 Agustus 2024 di Trans Studio Mall.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi warga terkait banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari pengolahan sawit. Karena selama ini, kita beranggapan sawit hanya sebatas bahan baku pembuat minyak goreng. Namun ternyata, semua bagian dari pohon sawit bisa diolah menjadi produk makanan, kecantikan, kerajinan, dan masih banyak lagi.
Pada kegiatan Gebyar Sawit tersebut, puluhan booth yang ditempati UMKM menawarkan dan memperkenalkan aneka produknya yang menggunakan bahan dari sawit.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kabul Wijayanto mengatakan komoditas kelapa sawit terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Termasuk untuk pelaku usaha kecil, menengah dan koperasi atau UKMK.
Kata Kabul, walau selama ini sawit banyak dipersepsi buruk, tapi, sejatinya ada banyak manfaat yang dihasilkan komoditas ini. Tidak hanya bagi perusahaan, tapi UMKM pun bisa memanfaatkan dan mengolahnya menjadi berbagai produk bernilai jual.
Kabul menjelaskan kelapa sawit merupakan penyumbang terbesar untuk ekspor non-migas Indonesia.
Dari data tahun 2023, nilai ekspor non-migas mencapai US$242,87 miliar, dan sekitar US$28,45 miliar berasal dari ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, termasuk minyak kelapa sawit.
Harga minyak kelapa sawit (CPO) sekarang ini juga cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Itu dari segi ekonomi. Dari segi sosial juga bisa mengurangi angka kemiskinan. Masyarakat daerah sentra sawit itu pendapatan mereka meningkat karena dibangunkan infrastruktur," ujarnya.
Kabul menyebutkan BPDPKS juga terus mendorong para pelaku UKMK untuk berinovasi memanfaatkan komoditas sawit. Terutama di Sulawesi Selatan yang punya potensi cukup besar.
"Potensi pengembangannya di Sulawesi Selatan cukup besar. Di Luwu Utara dan Luwu Timur ini potensinya besar dan mesti dikembangkan," kata Kabul.
Sekjen DPP Apkasindo Perjuangan, A Sulaiman H Andi Loeloe mengapresiasi terlaksananya kegiatan gebyar sawit tersebut karena BPDPKS telah mendukung program kemitraan yang selama ini telah dilaksanakan dengan pelaku UMKM.
“Kami berterima kasih
Berterima kasih BPDPKS mau fasilitasi kita semua selalu selaku UMKM,” ungkap Andi Sulaiman.
“Dengan adanya ini, kami berharap UMKM berbasis sawit bisa mendapat penghasilan yang baik untuk ekonomi kerakyatan, sehingga koperasi juga bisa naik kelas,” tandas Andi Sulaiman. (rhm)