MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID -- Balai Bahasa Provinsi (BBP) Sulawesi Selatan dan BASAsulsel Wiki (bagian dari BASAibu Wiki) sukses menyelenggarakan acara festival budaya dan bahasa bertajuk Baruga Bahasa, kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis 25 Juli 2024 di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, acara ini berisi lomba baca puisi dan lomba komedi tunggal dalam bahasa Bugis dan Makassar.
Menurut Koordinator Program Acara BASASulsel Wiki, tujuan penyelenggaraan festival Baruga bahasa ini untuk mengkampanyekan bahasa kepada anak-anak agar mereka bisa menggunakan bahasa dengan baik, ia juga berharap melalui acara ini anak-anak muda bisa semangat untuk berkarya sekaligus melestarikan bahasa Daerah.
“Tujuan penyelenggaraan Festival Baruga Bahasa ini adalah sebagai kampanye agar anak-anak bisa menggunakan bahasa daerahnya dengan baik. Melalui acara ini juga, kami berharap agar anak-anak muda bisa menjaga semangat untuk berkarya sekaligus bersama-sama melestarikan bahasa daerah masing-masing,” ujar Muhammad Aqram Syauqi Larigau selaku Koordinator Program Acara BASAsulsel Wiki membuka acara pengumuman dan penyerahan hadiah.
Diketahui peserta yang mengikuti festival Baruga Bahasa sendiri mencapai 47 orang dan datang dari beberapa wilayah. Mulai dari Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Jeneponto, bahkan D.I. Yogyakarta.
Lomba-lomba ini terdiri dari tiga kategori yakni SMP, SMA, dan Mahasiswa/Masyarakat Umum. Seluruh peserta lomba juga sama sekali tidak dipungut biaya pendaftaran alias gratis.
Sementara para dewan juri kedua lomba tersebut terdiri dari Prof. Muhlis Hadrawi, S.S, M.Hum. (penulis-akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddi, Wahidah, S.S., M.A. (Penyuluh Bahasa Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan), Aswati Asri, S.Pd., M.Pd. (Dosen Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Makassar), Amriani Happe, S.S., M.A. (peneliti di Balai Bahasa Sulawesi Selatan), Azis Nojeng (Ketua Himpunan Pelestari Bahasa Daerah HPBD Sulsel), sastrawan Ibe S. Palogai serta Nur Hidayat Akbar dari komunitas Standupindo Makassar.