LUWU TIMUR,BKM.FAJAR.CO.ID--Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengadakan Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Tahun 2024. Acara ini melibatkan empat kecamatan, yaitu Tomoni, Kalaena, Tomoni Timur, dan Mangkutana, dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kecamatan Mangkutana pada Rabu (24/07/2024).
Lokakarya dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Aini Endis Anrika, didampingi oleh Camat Tomoni, Camat Tomoni Timur, Sekretaris Camat Mangkutana, dan Koramil Mangkutana Raya. Turut hadir Kepala KUA Kecamatan Tomoni, Mangkutana, Kalaena; Kepala Puskesmas Mangkutana, Kalaena, Tomoni, dan Tomoni Timur; para tenaga nutrisionis; Ketua TP PKK; Koordinator PKB/PLKB; serta para tim pendamping keluarga.
Dalam sambutannya, mewakili Bupati Luwu Timur , Aini Endis Anrika menyatakan bahwa saat ini satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting. "Ini bukan sekadar persoalan masa kini, tetapi juga masa depan kita. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, mereka adalah masa depan kita.
Bagaimana kita bisa mencapai Visi Indonesia Emas Tahun 2045 jika modal dasar anak-anak bangsa mengalami stunting yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan mereka?" katanya.
Aini menegaskan bahwa pemerintah serius dalam mengupayakan penurunan prevalensi stunting. Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting memberikan dasar hukum untuk penguatan kerangka substansi, intervensi program, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting.
“Ada beberapa standar yang harus dipenuhi dalam upaya ini, yaitu tim pendamping keluarga yang terlatih, tersedianya alat ukur aplikasi pengukuran untuk sasaran stunting, dan terlaksananya prosedural operasional percepatan penurunan stunting,“ katanya.