Sementara Ketua Panitia, Sihanto B. Bela dalam laporannya mengungkapkan, Pagelaran Budaya dan Kongres Lembaga Adat ini menjadi ajang silaturahmi segenap komunitas Padoe, Karunsie, Tambee, setelah terakhir dilakukan Musyawarah Pasitabe pada tahun 2011.
Setelah 13 tahun berlalu, lanjutnya, pagelaran budaya kali ini mempertemukan Lembaga Adat bersama Masyarakat Padoe, Karunsie, dan Tambee dari sedikitnya 16 kampung dan desa di Luwu Timur.
"16 kampung tersebut yakni dari Mangkutana, Pabeta dan Kore-Korea di Malili, Landangi, Koropansu, Kawata, Lioka, Wawondula, Matompi, Palumba Asuli, Dongi Magani, Balambano, Tabarano, Ledu-Ledu, Pae-Pae dan Wasuponda. Juga hadir kerabat kita dari beberapa desa di Sulawesi Tengah," tuturnya.
Masih kata Sihanto, kegiatan kali ini merupakan sebuah silaturahmi komunitas dalam lingkup yang lebih luas, di mana saudara-saudara kita dari komunitas Bugis, kerukunan keluarga Makassar, Ikatan keluarga Toraja, Kerukunan Rongkong, komunitas Seko, komunitas Flobamora, dan lain-lain, yang berdiam di Wasuponda juga hadir di tempat ini.
"Tidak ketinggalan, para pelajar Tingkat SD, SMP, dan SMA di Wasuponda hadir pula meramaikan event ini. Trimakasih untuk adik-adik siswa sekalian. Total partisipan yang hadir saat ini kurang lebih 2.000 orang," tandas Ketua Panitia ini.
Turut hadir para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala OPD, Camat Wasuponda, Alamsyah, Mohola Padoe, Mohola Karonsie, Mohola Tambee beserta pengurus lembaga adat, perwakilan unsur Forkopimda Lutim, Management PT. Vale Indonesia, Endra Kusuma, para Kepala Desa, Tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda dan perempuan, jajaran Panitia Pelaksana, serta para peserta pagelaran budaya. (Humas)