Hj. Sufriaty juga mengatakan, sebagai warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk ikut membangun bangsa salah satunya aktif dalam pemilu sebagai salah satu instrumen negara demokrasi.
“Jadi sebenarnya pemilu itu hanya merupakan suatu wadah untuk menentukan siapa yang layak untuk jadi pemimpin kita. Memilih adalah sebuah hak bukan kewajiban, tetapi hak kita sebagai warga negara Indonesia sudah di atur ketentuannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Hj. Sufriaty memberi tips menjadi pemilih cerdas dengan menelusuri rekam jejak para calon, jangan termakan oleh isu tapi cari rekam jejak siapa calon ke depan dan hindari hoaks.
Turut hadir, Divisi Perencanaan Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lutim, Hamdan, Ketua Bawaslu Kabupaten Lutim, Kabid Poldagri dan Ormas Lutim, Atira Usman, Pengurus TP PKK Kabupaten Luwu Timur, para Ketua TP PKK Kecamatan, dan Guru pendamping Tingkat SLTA sederajat se-Kabupaten Lutim serta Siswa Siswi SLTA sederajat. (HUMAS)