Topik 1 : Diriku dan emosiku, yang membantu anak tunagrahita dalam mengenal diri dan emosinya. Topik ini dibagi menjadi 5 aktivitas yaitu
Aktivitas 1 Kenal Aku Yuk
Aktivitas 2 Aku Mau Jadi Apa
Aktivitas 3 Self Care: Do and Dont Touch
Aktivitas 4 Guest the Emotion
Aktivitas 5 Colorful Emotion
Topik 2 : You Can Do It, yang merujuk pada bagaimana menstimulus anak tunagrahita dalam menyelesaikan masalah, membuat pecapaian dan efikasi diri. Pada topik ini di bagi menjadi 6 aktivitas yaitu
Aktivitas 1 Aku dan Kebersihan
Aktivitas 2 Shootball
Aktivitas 3 Ecoprint
Aktivitas 4 Crafting Beads
Aktivitas 5 Flip Card
Aktivitas 6 Snake and Ladders
Topik 3 : My Role in Society, yang membangun kepedulian sosial dan rasa empati pada anak tunagrahita. Pada topik ini dibagi menjadi 3 aktivitas yakni
Aktivitas 1 Zookeper Simulator
Aktivitas 2 Go Green
Aktivitas 3 Social Life Simulation
Selanjutnya pada pengukuran akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tercapainya program yang telah dilakukan dalam meningkatkan karakter kemandirian dan resiliensi anak tunagrahita sebagai Coping Beyond menggenggam masa depan.
Terakhir, ia mengatakan alasan timnya mengangkat tema tersebut karena anak tunagrahita adalah anak yang memiliki hambatan dari segi intelektual, sosial, dan emosional. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, anak tunagrahita akan selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan sesuatu.
“Maka dari itu kami berinisiatif untuk mengembangkan karakter kemandirian dan resiliensi dari anak tunagrahita agar mereka bisa melakukan sesuatu secara mandiri dan dapat bangkit dari permasalahan-permasalahan yang dialami,” harapnya.(rls)