"Pelatihan ini sangat penting terkait dengan akurasi data. Oleh karena itu, saya mohon seluruh peserta untuk memperhatikan dan mengikuti arahan dari tim pendamping agar tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data ke dalam aplikasi. Data ini nantinya akan digunakan dalam penyusunan RKP," ujar Yulius.
Lebih lanjut, Yulius menambahkan bahwa data yang digunakan dalam Indeks Desa Membangun beberapa waktu lalu tidak jauh berbeda dengan Data SDGs Desa, sehingga dalam pemutakhiran data SDGs ini diharapkan tidak akan ada kesulitan yang berarti.
Seluruh peserta pelatihan mendapatkan praktik langsung tentang tata cara pemutakhiran data melalui aplikasi dari Kemendes, yang diarahkan langsung oleh tim ahli dan pendamping dari Kecamatan Tomoni Timur. (humas)