Untuk itu, selaku Pemerintah Kabupaten Luwu Timur akan terus berkomitmen untuk menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
"Mari menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai kekuatan untuk membangun Kabupaten Luwu Timur yang damai dan sejahtera," ajak Budiman.
Selanjutnya, Bupati berharap dengan Peresmian Gereja Katolik Pusat Paroki Maria Ratu Rosari dapat menjadi bukti dari semangat toleransi dan kerukunan yang ada di Kabupaten Luwu Timur.
"Kepada seluruh Umat Katolik yang hadir pada saat ini agar dapat senantiasa berkontribusi dalam kegiatan Pembangunan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya yang ada di daerah ini. Mari menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama, Saling menghormati perbedaan, bekerja sama untuk mewujudkan Luwu Timur yang berkelanjutan berlandaskan Nilai Agama dan Budaya," pungkas Bupati Budiman.
Gereja Katolik Pusat Paroki Maria Ratu Rosari Rantetiku mulai dibangun secara bertahap pada Tahun 2011 yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Alm. H. Thoriq Husler yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati Luwu Timur.
Adapun lingkup pembangunan tersebut terdiri dari Gedung Gereja, Pastoran dan Taman Kanak-kanak serta menjadi pusat pengembangan dari 11 stasi (gereja) dan 4 rukun yang tersebar di 6 kecamatan di Luwu Timur dengan jumlah jemaat sekitar 2.000 umat hingga saat ini.
Turut hadir Anggota DPRD Luwu Timur, Ober Datte, Wakapolres Luwu Timur, Kompol Syamsul, Plh. Kakankemenag Luwu Timur, H. Yusri, Pastor Paroki Rantetiku, RD. Yeri Doki, para kepala OPD, Camat Tomoni Timur, Yulius, perwakilan FKUB, TNI, tokoh agama, tokoh adat, para pengurus gereja dan umat Katolik se-Luwu Timur serta para undangan. (humas)