“jadi kami harap pemerintah pusat dalam hal ini Balai Besar Pompengan Jeneberan segera membenahi abrasi sungai ini. Kami selaku warga Kelurahan Teppo memohon kepada instansi terkait supaya memiliki kepedulian terhadap warga kami yang dilanda musibah ini. Kasihan mereka, setiap hari mereka gelisah dan was-was terhadap abrasi yang semakin meluas dan parah ini”.
Hal itu disampaikan Lurah Teppo saat mendapat kunjungan Ketua Komisi II DPRD Pinrang, Andi Pallawagau Kerrang, SE yang didampingi Sekretaris Komisi II, Hartono, Rabu, 29 Mei 2024.
Sedangkan menurut Ketua Komisi II DPRD Pinrang, Andi Pallawagau Kerrang, kondisi abrasi di Kelurahan Teppo saat ini memang semakin parah dan semakin meluas. Kalau dibandingka pada kunjugan DPRD pada bulan Februari lalu, ada tambahan abrasi sekita 50 sampai 70 meter dari sebelumnya.
Artinya, lebih dari 10 meter per bulan lahan warga yang tergerus ke sungai. Dan dampak dari abrasi ini sudah semakin dekat dengan pemukiman warga termasuk sekolah dan masjid, sehingga bila datang musim hujan dan banjir kiriman warga Kelurahan Teppo tidak bisa tidur.
“Sebenarnya, kami sudah berulang kali ke kantor Balai Besar Pompengan Jeneberan di Makassar, menyampaikan dampak abrasi Sungai Saddang ini semakin lama semakin parah. Walaupun sudah beberapa kali tim dari Balai Besar meninjau langsung lokasi, namun itu tidak cukup. Abrasi ini harus segera ditangani secepatnya sebelum dampaknya semakin parah. Namun kami tidak akan pernah berhenti berjuang sampai masalah ini bisa diselesaikan. Kami juga berharap Pj. Bupati Pinrang bisa meninjau langsung lokasi abrasi dan membantu masyarakat menangani masalah ini. Dengan kerjasama semua pihak, saya kira masalah ini bisa secepatnya ditangani dan masyarakat bisa hidup tenang kembali”, ungkap legislator Partai PKB tersebut.(rls)