WRI Soroti Mobilitas Transportasi Bebas Emisi Karbon

  • Bagikan
DISKUSI--WRI Indonesia menggelar diskusi terkait mobilitas transportasi yang rendah karbon di Kios Muda-Mudi Jalan Lanto Dg Pasewang,Minggu (26/5).


Selama program ini berjalan, rangkaian diskusi, peningkatan kapasitas, dukungan teknis, dan perencanaan bersama dilakukan dengan harapan dapat mendukung inisiatif transportasi serta mobilitas rendah karbon yang tengah atau akan dikembangkan lebih lanjut.

"Pemerintah Kota Makassar saat ini sedang mendorong inisiatif guna mendorong penurunan emisi rendah karbon yang diturunkan melalui Program Maminasata agar menjadi pemantik seperti saat menggunakan transportasi umum.Hanya saja, membutuhkan terobosan yang lebih lanjut karena karakteristik masyarakat yang menilai bahwa penggunaan kendaraan pribadi seperti motor jauh lebih efisien.


Diskusi tersebut juga menyoroti terkait akses transportasi pada masyarakat di kepulauan yang menggunakan kapal kayu sebagai akses ke kota Makassar yang berdampak juga pada pendidikan anak-anak di kepulauan.Aplagi, mereka harus berjuang keras untuk bangun sepagi mungkin agar bisa bersekolah.WRI menggambar bahwa anak-anak di kepulauan harus bangun sekitar pukul empat pagi agar dapat sampai di sekolah pada pukul tujuh pagi.Olehnya itu, mobilitas pada akses transportasi ini juga dinilai oleh WRI membutuhkan sinergitas antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah agar terdapat langkah konkrit dalam penanganannya.


Sementara itu, Zulkarnain Hamson yang juga ZH Consultant dan pembicara dalam diskusi tersebut mengaku merasa senang lantaran dapat menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan ini.Hal ini sebagai langkah dalam mendorong kebijakan mobilitas berkelanjutan yang kolaboratif dengan berbagai pihak khususnya pada media serta komunitas agar dapat menjadi inspirasi bagi Kota Makassar.
"Hal ini diharapkannya menjadi langkah awal yang baik dalam mewujudkan sistem layanan transportasi umum yang lebih handal dan efektif,"ujarnya.


Di akhir sesi Dimas menyampaikan bahwa permasalahan terkait mobilitas transportasi ini terletak pada inkonsistensi penerapan akses transportasi umum yang membutuhkan kesadaran oleh seluruh elemen masyarakat.Dimana harus ada batasan terkait dengan penggunaan kendaraan pribadi yang menjadi salah satu faktor kemacetan yang berpotensi merugikan pemerintah setempat di angka triliunan rupiah.(yus)

  • Bagikan

Exit mobile version