Kegiatan berbasis masyarakat, komunitas lintas bidang, akademisi dan pelaku kebudayaan secara
luas.
MIWF tahun ini mengangkat tema: m/othering. Tema ini dipilih mengingat kian penting dan
mendesaknya percakapan perihal gagasan dan tindakan merawat atau mengasuh di tengah
berbagai persoalan hidup kita saat ini. MIWF 2024 ingin membuka, memfasilitasi, dan mengalami ruang aman bagi percakapan serta perayaan ide dan praktik perawatan, terutama yang memengaruhi, membentuk, dan menghidupkan beragam kelompok yang dipinggirkan. Pertukaran gagasan dan pengalaman antara penulis, pembaca, seniman, aktivis, akademisi, pegiat komunitas,
dan publik dari berbagai latar belakang mengenai care working diharapkan membantu kita untuk
menemukan sejumlah alternatif pertanyaan dan jawaban dalam menghadapi masalah, baik dalam
konteks lokal maupun global.
MIWF bekerja sama dengan program SEAscreen Academy untuk meningkatkan percakapan
perihal literasi melalui sastra dan film. Kolaborasi ini memperkaya acara dengan menawarkan
berbagai program yang menggali isu-isu sosial-politik terkini dan tindakan merawat atau
mengasuh di tengah tantangan kehidupan yang beragam melalui medium sinema.
Hal tersebut bertujuan memberi perspektif yang lebih luas dan mendalam tentang m/othering bagi para peserta dan pengunjung.
"Di tengah pusaran beragam persoalan yang kian kompleks, terutama akhir-akhir ini, kesenian dan
kebudayaan mestinya mampu jadi ruang di mana kita bisa memikirkan dan membayangkan ulang
kehidupan. Sastra, atau seni secara umum, bisa membantu kita untuk merawat dan menemukan
gagasan dan siasat yang lebih jernih dan kritis, membantu kita menatap dan menata masa depan, menciptakan ruang di mana kita mendapatkan kekuatan dan harapan. MIWF ingin senantiasa menjadi bagian dari usaha merawat kebaikan-kebaikan semacam itu,” papar M. Aan Mansyur selaku Direktur Makassar International Writers Festival.
SEAscreen Academy dan MIWF 2024 bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan, Tenaga, dan
Lembaga Kebudayaan di bawah naungan Kemendikbudristek melalui program Manajemen
Talenta Nasional.
Manajemen Talenta Nasional (MTN) sebagai platform dan wadah untuk membantu menyalurkan prestasi anak Indonesia, untuk membina dan mengapresiasi talenta
yang akan memperkuat kebangkitan budaya Indonesia. Manajemen Talenta Nasional dibentuk
selain untuk meningkatkan kualitas SDM bidang seni-budaya untuk mendorong prestasi
ketalentaan, juga sebagai wadah seniman berpotensi, dengan harapan ada rekognisi karya di tingkat internasional serta terciptanya ekosistem industri seni dan budaya mulai dari seni rupa dan kriya, seni pertunjukan dan teater, musik, film, serta bahasa dan sastra.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan talenta seni budaya melalui program-program kerja sama dengan komunitas-komunitas. MTN Bidang Seni Budaya hadir
sebagai platform sekaligus wadah untuk membina, memperkuat, mengapresiasi, serta
menyalurkan potensi talenta seni budaya khususnya di bidang film, bahasa, dan sastra,” ujar Bobby Fernandes selaku ketua Tim MTN Bidang Seni Budaya.
Lebih lanjut, Bobby Fernandes mengungkapkan melalui kegiatan bersama Rumata’ ArtSpace,
pemerintah berkomitmen untuk menguatkan praktik baik yang sudah dilaksanakan oleh
masyarakat dalam mengelola talenta, diharapkan peserta mampu memperluas jejaring dan
meningkatkan kapasitas mereka sesuai dengan bidang yang mereka tekuni. Potensi ini yang
dibayangkan dalam beberapa tahun kedepan menjadi garda dalam meningkatkan rekognisi seni budaya Indonesia sampai ke tingkat dunia.
“Kami berharap pengalaman yang didapatkan di SEAscreen Academy - Story Camp 2024 ini akan
menjadi bekal berharga bagi para peserta dan mentor untuk terus mengembangkan diri
mengangkat identitas budaya dan mengambil sikap sebagai pencerita,” pungkas Riri Riza.
SEAscreen Academy “Roots” - “Story Camp” 2024 sendiri dimulai pada 22 Mei 2024, lewat
kegiatan “Master Class : Southeast Asian Film Now” yang berlangsung di MaxOne Hotel & Resort Makassar, dalam acara tersebut dihadiri oleh puluhan rekan media dan para tamu undangan.
Beberapa rangkaian program SEAscreen Academy pun bisa dinikmati oleh pecinta film.
Ada pemutaran film horor “Tiger Stripes” garapan sutradara Nell Eu yang memenangkan
penghargaan Cannes Critics Week 2023, yang diadakan di CGV Panakkukang Square.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan program “IP Talks, dari Film ke Buku” di MIWF 2024 yang membahas pengalaman penulis dan sineas yang terlibat dalam proyek adaptasi buku menjadi film.(jar)