SINJAI,BKM.FAJAR.CO.ID-- Rapat yang yang sedang berjalan di Desa Bonto Tangnga, kecamatan Sinjai Borong yang dihadiri Kepala Desa Bonto Tangnga Bahtiar dan RT/RW berujung ricuh, lantaran keduanya tak sejalan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa insiden ricuh saat rapat di Aula Desa Bonto Tangnga bermula dengan adanya pemecatan seorang RT dan RW yang dilakukan kepala desa.
Pemecatan dilakukan kepala desa yang dinilai tidak berdasar hingga pemuda bernama A. Jufriadi mempertanyakan alasan kepala desa memecat Firman selaku RT dan Ahmad selaku RW. Namun rupanya kades menjawab pertanyaan tersebut dengan melontarkan nada tinggi.
"Ikofa Adi mancaji kepala desa baru angkat Ahmad jadi RW kamu," ucap kades dengan nada kental bugisnya yang ditirukan Adi sapaan akrabnya.
Mendengar jawaban sang Kepdes membuat kelompok pemuda tersebut terkejut. Pasalnya kepala desa menunjukkan sikap arogan terhadap masyarakatnya yang hendak mengklarifikasi permasalahan tersebut.
Namun meski begitu, lagi-lagi seorang pemuda bernama Made menyampaikan Kades bahwa jawaban yang dilontarkan itu bukan jawaban yang dapat menyelesaikan masalah." Bukan jawaban seperti itu yang kita minta Pak. Apalagi kita ini kepala desa," tutur Made.
Mendengar pertayaan pemuda tersebut, tiga orang terdekat sang kades geram situasi pun berubah gaduh, mereka tiga orang terdekat Kades masing-masing diketahui bernama Bosying, Tuo dan Samsir yang merupakan Kepala Dusun Pattiroang langsung mengamuk. Bahkan salah satunya yakni Tuo hendak melemparkan kursi ke pemuda Made.
Kemudian Made diamankan, sementara Bosying dan si Kadus hendak menyerang peserta rapat. Salah seorang peserta rapat bernama A.jufriadi mengarahkan kades, ia meminta agar forum diamankan.