"Pemerintah daerah sangat kami butuhkan memecahkan persoalan yang kami hadapi dalam mengembangkan perumahan berkonsep kawasan," tutur Mahmud.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan Kabupaten Maros, Muetazim Mansyur merespons baha pemerintah daerah sudah memperbarui konsep tata ruang. Pengembang bisa melihat wilayah mana yang bisa digarap.
"Terkait perizinan diperpendek, sementara kita benahi sedikit demi sedikit. Namun satu hal, soal lahan pertanian, pemerintah daerah cukup ketat karena Maros juga daerah lumbung pangan," ucap Muetazim.
Kepala Sub Bidang Sistem Informasi Pajak Daerah Bapenda Maros, Agus Ramdhan menambahkan, pengurusan beberapa penerimaan daerah dari sektor properti kini makin mudah. Ada aplikasi khusus yang memungkinkan proses menjadi lebih singkat.
Pimpinan Bank Tabungan Negara (BTN) Maros, Silfani Rizki menyebut, tren pembiayaan perumahan di Maros meningkat pesat. Itu, imbuhnya, menunjukkan adanya pertumbuhan sektor properti yang signifikan.
"Datanya memang menggembirakan. Itu tidak lepas dari kemudahan yang diberikan pemerintah daerah kepada para pengembang mitra BTN," imbuh Joshua Alexander, Relationship Manager Non Subsidi BTN Makassar.
Talkshow yang dipandu Pemimpin Redaksi MataMaros.com itu kemudian menyepakati perlunya mengaktifkan Forum Pengembang Maros, paguyuban yang di dalamnya terdapat beberapa organisasi pengembang.
Forum Pengembang Maros didorong menjadi ruang bertemunya problem yang dihadapi pengembang dengan solusi yang bisa diberikan pemerintah daerah.
Maros Property Expo masih akan berlangsung hingga Minggu, 3 Maret 2024. Sebanyak 34 pengembang menawarkan diskon besar-besaran untuk pembelian rumah. BTN juga memberi promo KPR. (*)