Warga miskin Indo Danaris menyambung hidupnya setiap hari hanya menunggu uluran tangan dan bantuan tetangga.
Bahkan rumah Indo Damaris tinggal mehitung hari roboh, atapnya bocor dan tiang rumah dari bambu sudah lapuk termakan usia.
Sangat menghawatirkan rumah warga tidak berkecukupan ini dimusim hujan, ujar Kristian.
Untuk diketahui data angka kemiskinan di Tana Toraja masih 51.896, sebelumnya 96.615 jiwa turun sekitar 46 %.
Melalui program pendampingan PKH (Program Keluarga Harapan) diharapkan target turunnya angka kemiskinan terwujud. Apalagi Tahun 2024 APBD Tana Toraja sebesar Rp 1.194.425.657.000, masih fokus pada pemulihan ekonomi (agus).